CIBUNGBULANG - BOGOR www.republikpers.id
Tiga Orang wartawan di Bogor, mengaku mendapat intimidasi dan pengusiran dari seseorang yang mengaku dirinya dari MABES. Perilaku tidak menyenangkan itu terjadi saat mendatangi salah satu tempat proyek pembangunan Drainase/Udith di depan kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Sutisna salah satu wartawan dari Mediabhayangkarasatu.com menjelaskan setibanya di lokasi proyek pembangunan Drainase itu pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 wib, menghampiri dan melihat proyek pembangunan Drainase yang sedang berjalan, lalu ia dan dua orang rekannya mencari tau dan informasi pembangunan proyek kegiatan tersebut.
“Kami hampiri dengan sopan guna hendak mengetahui kegiatan proyek drainase itu kegiatan dari pihak desa atau bukan, intinya sosial kontrol wartawan,” tutur Sutisna kepada awak media
Namun tidak seperti yang di harapkan, saat proyek pembangunan Drainase yang sedang dikerjakan itu dihampiri awak media, dengan tiba-tiba salah seorang oknum langsung menegur mereka (wartawan) dengan kata-kata yang kasar dan penuh intimidasi untuk menakut-nakuti hingga pengusiran terhadap wartawan.
“Kalian mau ngapain ke sini, mau minta minta ya. Pergi sana, Saya dari Mabes,” jelasnya Sutisna menirukan suara oknum yang mengusir dirinya dan rekannya itu.
Oknum yang membentak, menghina dan mengusir ketiga awak media (wartawan), Sutisna menjelaskan kembali, oknum tersebut berkata kepada anak buahnya untuk mengambilkan KTA (Kartu Tanda Anggota) yang mengaku dirinya dari MABES.
“Coba ambil KTA saya di dalam mobil,” ujarnya lagi Sutisna menirukan suara oknum dari MABES itu kepada salah seorang anak buahnya untuk mengambil KTA di mobilnya.
Dari informasi yang didapat Mediabhayangkarasatu.com (MB1), diketahui bahwa oknum yang membentak, mengusir dan menghina serta penuh intimidasi itu, diduga kuat sebagai suami dari Ratna.S selaku Kepala Desa Sukamaju.
Melalui MB1 dikonfirmasi Kepala Desa Sukamaju, Ratna S, sepertinya Kepala Desa (Kades) belum siap untuk dikonfirmasi terkait adanya dugaan tindakan perbuatan yang sangat tidak terpuji dari yang diduga oknum (suami) dari seorang pejabat di Desa Sukamaju itu.
Saat ditanyai terkait proyek drainase yang pembangunannya di depan desa, dan apakah benar oknum tersebut ialah suami dari Kades, alhasil Kades Ratna lebih menunjukkan sikap bungkam tidak menjawab konfirmasi dari MB1, pada Kamis, (16/11/23) lewat pesan singkat WhatsApp pribadinya.
Ditempat terpisah, Jubill H Sitompul selaku Pemimpin Redaksi Mediabhayangkarasatu.com Menanggapi pelecehan serta Intimidasi dan pengusiran terhadap wartawan yang dilakukan oknum diduga suami dari Kepala Desa Sukamaju, Dirinya sangat menyayangkan kejadian itu, pasalnya menurut dia, wartawan saat bertugas menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) dilindungi Undang Undang profesi yang dijalaninya. Maka karna itu, semua pihak harus menyadari terlebih mengetahui fungsinya.
“Saya rasa oknum itu terlalu negatif tingking terhadap wartawan dan kurang pemahaman terkait tupoksinya. Seharusnya tidak bersikap seolah berlagak preman dengan berkata kasar, pelecehan, intimidasi dan pengusiran, terlebih oknum itu mengecap pendidikan yang cukup memadai. Kalau pun wartawan melihat proyek itu, tanggapi dengan perkataan yang sopan dan penjelasan,” pungkasnya.
“Kalaupun oknum benar dari Mabes, saya rasa tidak usah diucapkan, apa tujuannya untuk membuat rasa takut kepada wartawan ?, Terlebih hanya Mempreming mengaku dari Mabes. Pastinya para anggota yang bertugas di Mabes baik TNI dan Polri akan merasa kecewa dan kesal perbuatan oknum itu, terlebih ‘ bodong ‘ kan itu melanggar hukum,” ujarnya lagi.
Kendati demikian, sikap dan perlakuan serta perkataan oknum itu terkait dirinya dari Mabes, kepada wartawan itu, menurut Pimpinan Redaksi MB1, Jubil H Sitompul, belum bisa dipastikan.
“Artinya Mabes itu apa kita belum bisa pastikan. Memang jika sekilas orang mendengar Mabes itu (Markas Besar) identik dengan dari Institusi TNI dan Polri. Namun bisa saja Mabes diartikan lain, atau markas besar di luar institusi milik negara,” katanya.
Namun diluar itu semua, tindakan dan perilaku oknum itu terhadap wartawan sudah melecehkan sesuai Undang Undang Pers yang melindungi wartawan saat bertugas.
“Terkait oknum bilang dia dari Mabes, itu berarti bisa diasumsikan karna membawa-bawa institusi negara yaitu TNI atau Polri, bisa kita urut maksud si oknum untuk mengintimidasi wartawan, jika kita tarik benang merahnya kata-kata dari Mabes itu ya dari salah satu institusi milik negara, karna tujuannya untuk menakuti,”katanya.
“Kita akan coba bawa permasalahan ini ke jalurnya yang sesuai atas tindakan oknum melampaui batas tersebut, biar dapat dipertanggungjawabkan sesuai perilaku, tindakan dan perkataannya, biar yang berwenang yang urus itu semua karna ranah mereka,” tegasnya Pimred MB1
Redaksi :www.republikpers.id
Putra Jaya Sukma
Social Header