Breaking News

Viral "Keluarga Pasien Dengan Membawa Mayat Anaknya Diturunkan di Jalan Karena Tak Mampu Bayar Ambulans"


Sintang, Kalbar - Insiden mengejutkan yang memicu reaksi keras dari warganet terjadi di Sintang, ketika keluarga pasien dan jenazah bayi diturunkan di jalan karena tidak mampu membayar biaya tambahan ambulans. 

Kejadian ini melibatkan Rumah Sakit Daerah Ade M. Jhon Sintang dan telah menjadi viral di media sosial.

Kronologi Kejadian

Seorang wanita dari Kecamatan Kayan Hilir melahirkan seorang bayi yang kemudian meninggal dunia. Keluarga pasien membawa jenazah bayi menggunakan ambulans Rumah Sakit Daerah Ade M. Jhon Sintang. 

Keluarga pasien menjelaskan bahwa setelah berkomunikasi dengan direktur RSUD, mereka membayar biaya ambulans sesuai dengan Peraturan Daerah sebesar Rp 690.000. 

Namun, masalah muncul saat ambulans dalam perjalanan mengisi bahan bakar. 

Petugas ambulans kemudian meminta tambahan biaya sebesar Rp 1.000.000 kepada keluarga jenazah.

Permintaan Tambahan Biaya

Karena keluarga tidak memiliki uang sebanyak itu, petugas ambulans mengurangi permintaan menjadi Rp 500.000. 

Meski begitu, keluarga masih tidak mampu membayar biaya tersebut. Akibatnya, mereka diturunkan di sebuah SPBU saat membawa jenazah bayi itu.


Peristiwa ini segera mendapat sorotan luas di media sosial, dengan banyak orang mengecam tindakan yang dianggap tidak berperikemanusiaan tersebut. 

"Sungguh miris melihat orang-orang berbisnis saat orang lain sedang terkena musibah, apalagi menimpa orang miskin," tulis seorang pengguna media sosial.

Sikap Pihak Rumah Sakit

Pernyataan resmi dari pihak RSUD Ade M. Jhon Sintang mengenai insiden ini disampaikan oleh Direktur RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang, Dr. M. drg. Ridwan Tonny H. Pane, M.K.M.

"Kami sudah meminta maaf atas kejadian ini," kata Pane saat dikonfirmasi oleh awak media. 

Untuk masalah sanksi, karena sopir yang bersangkutan adalah pegawai negeri, tentu harus sesuai mekanisme aturan pegawai negeri.

Berkaitan dengan ongkos dan biaya sopir ambulans, sudah diatur sesuai dengan Perbub. Ada uang sopir, perawat, dan uang minyak. 

Untuk BBM mobil ambulans selalu tersedia, namun dalam kejadian semalam, ambulans tersebut menggunakan BBM non-subsidi. 

"Penggunaan Dexlite sebenarnya tidak direkomendasikan karena terkait dengan selisih harga," ujarnya.***

Penulis Rudi Harsono.      
Media www.republikpers.id
© Copyright 2022 - REPUBLIKPERS.ID