republikpers.id
Singkawang, Kalimantan Barat ,
Pekerjaan optimalisasi peningkatan kualitas permukiman kumuh (waterfront) di kawasan Kuala Simpang dengan anggaran Rp 6,5 miliar terkesan amburadul.
Proyek yang dikerjakan oleh CV Citra Agung dengan kontrak No. HK02.01-CB21.5/PKP/03/2024 ini, didanai oleh APBN 2024, hanya melibatkan lima pekerja di lapangan, memicu kekhawatiran warga mengenai penyelesaian proyek. Kontraktornya Budi belum berhasil ditemui.
Nasir, salah satu warga setempat, mengungkapkan keluhannya. “Dengan tenaga kerja hanya lima orang saja, bagaimana proyek ini bisa cepat selesai?”, tanya nya.
Selain itu, hasil pantauan menunjukkan bahwa pekerjaan sebelumnya, yang dimulai pada tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp 22 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor Jimy, sudah mengalami kerusakan dan memiliki kemiringan yang signifikan.
Warga juga mempertanyakan mengapa proyek yang rusak itu tidak diusut oleh aparat berwenang dulu baru masuk kegiatan baru.
“Kami heran, kenapa pekerjaan pertama yang rusak baru setahun dikerjakan tidak ditindaklanjuti, sementara proyek baru muncul di lokasi yang sama,” tambah Nasir.
Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum, baik kejaksaan maupun kepolisian, segera mengusut proyek ini dan memastikan transparansi serta akuntabilitas penggunaan anggaran publik.(*/ Tim liputan )
Social Header