Breaking News

INDONESIA HARUS MENGGUNAKAN ILMU KESEIMBANGAN DALAM KEBIJAKAN MENURUT PROF KH SUTAN NASOMAL SH,MH

Bogor. Ada sesuatu yang hilang dalam roda pemerintahan selama ini dan memberikan dampak yang sangat luar biasa. Tiba tiba ada hal yang mengejutkan semua pemerhati INDONESIA baik di ekonomi dan di sektor industri. Ini juga mengejutkan PROF KH SUTAN NASOMAL SH,MH sebagai pemerhati keadaan ekonomi Masyarakat luas dan Dunia Industri Indonesia. Kepada media hal ini di sampaikan (Minggu 24/11/2024)
Ada apa dengan ramai ramainya perusahaan menutup usahanya. PHK terjadi seperti tsunami yang luar biasa. Tatanan yang sudah dibangun puluhan tahun hancur seketika. Hingga perusahaan sebesar SRITEX saja harus gulung tikar.

APA YANG TERJADI DENGAN INDONESIA
Itulah pertanyaan yang ada dalam pemikiran kita semua

Apakah sistem yang berjalan saat ini seperti kendaraan yang tidak memiliki rem. 
Apakah sistem yang berjalan saat ini seperti seperti perahu tak bernakoda

INDONESIA di bangun selama ini bersumber dari kepercayaan yang luas dan kepercayaan itu dari RAKYAT INDONESIA dan masyarakat Internasional. 

Dahulu berjalan ILMU KESEIMBANGAN sehingga kemakmuran tercipta dan program yang sehat terserap ke seluruh lapisan masyarakat. Kejayaan lahir dari harmonisasinya hubungan baik sang penguasa dan yang memberikan kuasa nyaitu masyarakat.

Kini terkotak kotak dan membutakan seluruh para ahli negarawan dan penguasa sehingga terjadi hal yang terbalik. Kepentingan sekelompok orang mengalahkan kepentingan luas masyarakat.
Apakah para anggota DPR RI tidak mampu memberikan nasehat pada penguasa agar jangan membawa ugal ugalan perahu besar yang bernama NKRI. Kasihan harusnya sama masyarakat yang merasakan dampaknya atau dihadapkan oleh polemik saat ini. Pajak di naikkan tetapi pendapatan masyarakat semakin kecil dan hancur. Para pengusaha juga mengalami kebangkrutan hingga harus menutup pintu pintu kemampuannya. 

Kita saat ini memang harus terkejut. Ketika seseorang membutuhkan kaca mata baca yang memiliki model dan desaign sangat bagus. Bisa di dapatkan di belanja online hanya Rp 17.000. Harga di eceran optik 550.000. Diantar sampai rumah karena belanja online. Tidak membuang biaya ongkir.

Kalau anda pergi ke tempat optik dengan menggunakan kendaraan umum atau pribadi guna menuju tempat optik pasti biayanya akan bertambah. Hal ini ada kajian yang perlu semua instrumen masyarakat dan pemerintah menyadari.

Murahnya belanja online adalah PETAKA pada semua INDUSTRI dan usaha masyarakat yang sudah puluhan tahun di bangun dan menjadi sumber penghasilan pemerintah dari penerimaan pajak. Seperti dirontokkan para pelaku industri kemudian distributor dan agen agen pemasaran. 

Anehnya ada apa para pihak di bangku kekuasaannya diam saja melihat belanja online ini menghancurkan tatanan Dunia Industri Indonesia dan ladang usaha masyarakat luas.

Ada jutaan item pada pasar online yang perlu di normalkan dengan kebijakan pemerintah. Mengapa tidak dikenakan TEX atau pajak pendapatan pemerintah. Padahal kalau di kenakan pajak 100% maka akan membantu pendapatan pajak pemerintah. Mungkin yang harga tidak normal dipasar online dan merusak DUNIA INDUSTRI INDONESIA bisa di netralkan menjadi harga normal.

Negara negara ASIA banyak menggunakan pajak/tax 100% pajak untuk pasar online dan importir agar DUNIA INDUSTRI yang negara tersebut miliki tidak terganggu.

Begitu juga serangan dari luar negri yang masuk ke seluruh pelabuhan INDONESIA membawa ribuan kontainer berisikan macam macam produk industri dari luar negri dengan harga tidak normal. Maka para pelaku UMKM INDONESIA mengalami kerugian yang tidak baik. Seperti disuntik mati pasar UMKM INDONESIA.

Himbauwan dari PROF KH SUTAN NASOMAL SH,MH kepada semua pihak dipemerintah agar gunakan ILMU KESEIMBANGAN dan jangan hancurkan tatanan industri yang INDONESIA miliki dan jangan hanya pandai menggenjot pajak agar masyarakat tidak bisa makan.

Dimana Keadilan Jangan Menjadi Alat Kepentingan Sekelompok Orang Saja

Narasumber : PROF KH SUTAN NASOMAL SH,MH
© Copyright 2022 - REPUBLIKPERS.ID