Foto: Ilustrasi
Sawahlunto,9 Juni 2024, — Suasana masyarakat di Nagari Silungkang, khususnya di Desa Silungkang Tigo, mendadak gempar akibat beredarnya isu dugaan kehamilan di luar nikah yang melibatkan salah satu warga pendatang. Isu ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di lingkungan setempat, tapi juga meluas hingga ke berbagai pelosok Kota Sawahlunto.
Warga mulai mempertanyakan peran dan fungsi aparat desa serta Kerapatan Adat Nagari (KAN) Silungkang, yang hingga saat ini dinilai belum mengambil langkah tegas atas isu yang meresahkan tersebut. Banyak yang menilai, pembiaran terhadap isu sensitif seperti ini justru dapat mencoreng citra dan kehormatan adat Silungkang yang selama ini dikenal kuat menjunjung nilai-nilai moral dan budaya Minangkabau.
“Kok bisa isu seperti ini dibiarkan begitu saja? Harus ada tindakan! Ini bukan masalah sepele, ini menyangkut nama baik nagari dan adat kita!” keluh salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Salah satu tokoh pemuda Silungkang yang dikenal vokal, Nofrizal, atau yang akrab disapa Damonok Tibo, turut angkat bicara. Ia mendesak KAN dan pemerintahan desa untuk segera turun tangan mengusut isu tersebut.
“KAN Silungkang dan aparat Desa Silungkang Tigo harus cepat ambil tindakan. Isu ini sudah sangat meresahkan warga. Jangan tunggu sampai kepercayaan masyarakat terhadap lembaga adat dan pemerintahan nagari hilang. Usut tuntas, apalagi yang bersangkutan bukan orang asli Silungkang, jangan sampai kampung ini tercoreng karena kelalaian kita sendiri,” tegas Damonok.
Isu ini bahkan mulai menyeret nama-nama warga lain dan menimbulkan spekulasi liar yang berpotensi memecah-belah harmonisasi sosial yang selama ini terjaga. Para tokoh adat dan ninik mamak diharapkan segera duduk bersama mencari solusi, agar kegaduhan ini tidak melebar dan menjadi bara di tengah masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintahan desa maupun Kerapatan Adat Nagari Silungkang. Masyarakat menanti langkah nyata, bukan sekadar wacana, untuk menjaga marwah nagari dan menegakkan kembali nilai-nilai adat yang selama ini menjadi benteng kehormatan masyarakat Silungkang.(suherman)
Social Header