www.republikpers.id
BANDUNG Enam objek wisata yang berada di kawasan Kebun Teh Rancabali, milik PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 2, bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, berhasil menyerap ratusan tenaga kerja lokal yang didominasi oleh kalangan pemuda. Para pekerja tersebut direkrut dari masyarakat sekitar, khususnya dari Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, lokasi aset milik negara tersebut berada.
Manajer Kebun Rancabali PTPN I Regional 2, Dadang Rukmana, mengatakan minat para pemuda untuk berkarya di sektor pariwisata sangat tinggi. Oleh karena itu, pengelola memberikan prioritas bagi tenaga kerja lokal dengan mempertimbangkan kesungguhan dan kemauan untuk belajar.
“Minat para pemuda di sekitar sini untuk berkarya di bidang pariwisata sangat besar. Mereka kami beri prioritas untuk bergabung di beberapa objek wisata di sini. Yang penting, mereka sungguh-sungguh dan mau belajar, terutama soal keramah-tamahan. Soal kemampuan teknis, kami beri pelatihan sampai bisa. Makanya lebih 90 persen yang bekerja orang sini,” ujar Dadang.
Di kawasan Kebun Teh Rancabali yang dikelola PTPN I Regional 2 terdapat enam objek wisata utama yang dioperasikan bersama mitra pengelola, yakni Rengganis Suspension Bridge, Nawasena Resort, Pemandian Air Panas Walini, Kebun Stroberi Walini, Situ Patenggang, dan Resto Ecopark Curugtilu. Seluruh destinasi tersebut telah menjadi penggerak ekonomi lokal dengan membuka peluang kerja dan usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Salah satu contohnya adalah Agus Rustiana (32), warga Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, yang kini menjabat sebagai Manajer Resto Ecopark Curugtilu. Ia merupakan salah satu dari ratusan pemuda yang mendapat kesempatan bekerja di sektor wisata melalui program pengelolaan kawasan Rancabali.
“Saya sebelumnya nggak punya pengalaman di bidang pariwisata, apalagi F&B. Waktu itu dengar ada pembukaan objek wisata di sini, saya ikut mendaftar. Alhamdulillah diterima, dilatih, dan sekarang sudah paham dunia pelayanan. Hampir semua pekerjanya dari sekitar sini, mungkin 90 persen. Jadi, kami nggak perlu jauh-jauh cari kerja,” tutur Agus.
Selain bekerja sebagai karyawan, para pemuda di sekitar kawasan wisata juga memperoleh kesempatan berwirausaha. Mereka difasilitasi untuk membuka usaha kecil di sekitar area wisata, bahkan disediakan tempat usaha sekaligus tempat tinggal.
“Kami merasa beruntung dan berterima kasih kepada PTPN I Regional 2 melalui pengelolaan wisata di Rancabali. Banyak pemuda yang kini punya pekerjaan, bisa berjualan, dan terus mengembangkan diri dengan potensi yang ada,” tambah Agus.
Pemberdayaan Pemuda
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menegaskan bahwa pemberdayaan pemuda di sekitar wilayah operasional perusahaan merupakan bagian penting dari strategi transformasi sosial-ekonomi yang diusung Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
“Peran PTPN I untuk menjadi katalisator semangat pemuda dalam mengembangkan diri sangat besar. Visi dan misi kami sejalan dengan tema besar Sumpah Pemuda 2025. PTPN I melihat semangat ‘Indonesia Bersatu’ sebagai landasan utama untuk mengoptimalkan sumber daya lahan dan modal demi kepentingan nasional,” ujar Teddy.
Ia menjelaskan, masa depan sektor agribisnis dan ketahanan nasional berada di tangan generasi muda. PTPN I bertindak sebagai pemilik lahan dan modal, namun kekuatan penggerak utama ada pada energi, kreativitas, dan inovasi para pemuda.
“Kami secara aktif menarik garis lurus antara semangat persatuan yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda dengan aksi nyata di lapangan. Kolaborasi dengan kelompok tani muda, lulusan magang nasional, dan inovator lokal adalah kunci kami untuk mencapai kedaulatan pangan,” imbuhnya.
Melalui pengelolaan kawasan wisata Rancabali, Holding Perkebunan Nusantara menunjukkan bagaimana transformasi bisnis tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat sekitar, terutama dalam membuka lapangan kerja dan mendorong pemberdayaan generasi muda di daerah perkebunan.**/
Laporan : Ramsyah



Social Header