JAKARTA www.republikpers.id Di tengah tantangan ekonomi yang tidak menentu, Bank Kalbar menunjukkan performa yang solid dengan pertumbuhan keuangan yang positif dan pangsa pasar yang terus meningkat. Laporan Biro Riset Infobank mengungkapkan bahwa Bank Kalbar mencatat pertumbuhan lebih cepat dibandingkan perbankan lain di Kalimantan Barat.
Bukan hanya sektor kredit, penghimpunan dana masyarakat juga mengalami peningkatan signifikan. Konsentrasi pembiayaan untuk UMKM mencapai 39,11 persen, jauh di atas ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Bank Indonesia yang sebesar 30 persen pada 2024.
Selain mencatat peningkatan laba, Bank Kalbar juga berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap rendah, bahkan di bawah rata-rata nasional. Kinerja keuangan yang melampaui target Rencana Bisnis Bank (RBB) menjadi indikator bahwa Bank Kalbar berada dalam kondisi terbaiknya.
Chairman Infobank Institute, Eko B. Supriyanto, mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, Bank Kalbar menunjukkan efisiensi yang lebih baik, dengan kualitas aset yang tetap terjaga. “NPL net berada di angka 0,66 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional 0,75 persen dan rata-rata BPD se-Indonesia sebesar 0,88 persen. Ini menunjukkan risk management yang baik dengan ekspansi yang lebih prudent,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2).
Market Share Menguat di Tengah Tantangan Ekonomi
Bank Kalbar mencatat kenaikan market share dalam penghimpunan dana masyarakat, dari 24,47 persen pada 2023 menjadi 25,15 persen pada 2024. Kredit yang disalurkan mencapai Rp76,13 triliun, menguasai 22,15 persen pangsa pasar, naik dari 21,52 persen pada tahun sebelumnya. Begitu pula dengan total aset, yang kini menguasai 20,38 persen pangsa pasar.
Eko menilai pencapaian tersebut patut diapresiasi, mengingat kondisi ekonomi 2024 menghadapi tekanan, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan likuiditas yang ketat.
“Pencapaian ini tidak mudah, karena kondisi ekonomi masih menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian serta likuiditas yang ketat,” katanya.
Laba dan Dana Pihak Ketiga Meningkat
Laporan keuangan yang diolah Biro Riset Infobank menunjukkan bahwa laba Bank Kalbar tumbuh sebesar 6,6 persen dari Rp455,45 miliar pada 2023 menjadi Rp485,80 miliar pada 2024. Pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp478,36 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga dengan net interest margin (NIM) sebesar 6,44 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya 4,72 persen.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 7,26 persen menjadi Rp20,35 triliun, jauh melampaui pertumbuhan rata-rata DPK nasional yang hanya 3,06 persen.
“Peningkatan DPK merupakan prestasi tersendiri di tengah ketatnya likuiditas di pasar. Secara nasional, pertumbuhan DPK hanya 4,48 persen, bahkan ada yang hanya 3,06 persen,” jelas Eko.
Kredit dan Aset Tumbuh Positif
Bank Kalbar juga membukukan pertumbuhan kredit sebesar 8,22 persen, mencapai Rp16,86 triliun, lebih tinggi dibandingkan rata-rata BPD se-Indonesia yang hanya 6,49 persen. Bahkan, porsi kredit UMKM mencapai 39,11 persen, lebih tinggi dari ketentuan minimal 30 persen yang ditetapkan Bank Indonesia.
Total aset Bank Kalbar juga tumbuh 5,97 persen menjadi Rp25,78 triliun, melampaui rata-rata pertumbuhan aset BPD yang hanya 3,7 persen.
Secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan Bank Kalbar berada dalam kondisi sehat, di antaranya return on asset (ROA) sebesar 2,7 persen, return on equity (ROE) sebesar 12,37 persen, serta loan to deposit ratio (LDR) sebesar 82,85 persen. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) juga berada pada posisi kuat di 36,12 persen.**/
Laporan : Ramsyah
Social Header