Republik Pers.Id. Di sebuah desa sederhana Tebing tinggi wilayah Kecamatan Maro sebo ulu, Kabupaten Batang hari Jambi. tumbuh tiga bersaudara putra-putri dari pasangan H. Yahya.Ros Mereka adalah Ibrahim, Fahmi, dan Siti, sosok muda yang dikenal gigih, rendah hati, dan penuh semangat mengabdi pada dunia pendidikan.
Sejak awal, ketiganya memilih jalan yang sama: mengajar dan berbagi ilmu. Ibrahim dan Siti lebih dahulu dipercaya menjadi tenaga pendidik di SDN 53/1 Tebing Tinggi, sementara Fahmi dengan penuh kesabaran membimbing para pelajar di SMPN 31 Batang Hari. Meskipun status mereka hanya honorer, hal itu tidak pernah mengurangi semangat mereka untuk hadir setiap hari di sekolah, membimbing murid dengan kasih sayang, dan mendidik dengan penuh tanggung jawab.
Tahun demi tahun mereka jalani dengan penuh keikhlasan. Tidak jarang, gaji yang diterima hanya cukup untuk ongkos transportasi dan kebutuhan sehari-hari, namun keyakinan mereka bahwa “ilmu adalah amal jariyah yang tak ternilai” menjadi pendorong untuk terus melangkah.
Akhirnya, pengabdian itu berbuah manis. Allah SWT memberikan hidayah dan jalan terbaik: Ibrahim, Fahmi, dan Siti dinyatakan lulus seleksi P3K dan diangkat menjadi guru dengan status resmi. Kabar ini bukan hanya membawa kebahagiaan bagi keluarga mereka, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tebing Tinggi.
Kisah tiga bersaudara ini memberi teladan bahwa dengan kesabaran, doa, dan pengabdian tulus, Allah akan membuka jalan kesuksesan. Mereka adalah bukti nyata bahwa anak desa pun bisa meraih cita-cita, selama tidak berhenti berjuang dan berdoa.
Kini, Ibrahim, Fahmi, dan Siti terus melanjutkan langkahnya, bukan hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda bahwa “pengabdian tak akan pernah sia-sia, karena Allah Maha Melihat setiap usaha hamba-Nya.
tanggapan Fahmi, Ibrahim, dan Siti tentang kelulusan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja):
Tanggapan Fahmi
“Alhamdulillah, ini adalah anugerah terbesar dalam hidup saya. Perjuangan yang panjang, dari awal mengabdi di sekolah hingga akhirnya bisa lulus P3K. Semoga amanah ini bisa saya jalankan sebaik-baiknya untuk mendidik anak-anak bangsa, khususnya di daerah kita sendiri.”
Tanggapan Ibrahim
“Syukur kepada Allah SWT, doa orang tua, keluarga, dan masyarakat sekitar membuat saya kuat hingga lulus P3K. Ini menjadi motivasi agar saya terus semangat mengajar dengan penuh dedikasi. Semoga ke depan bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi sekolah dan murid-murid saya.”
Tanggapan Siti
“Tidak pernah terbayang sebelumnya bisa lulus P3K. Perjuangan ini tentu bukan hanya hasil kerja keras saya, tapi juga berkat doa semua orang yang mendukung. Saya berharap bisa terus berbuat baik di dunia pendidikan dan menjadi contoh bagi murid-murid saya untuk pantang menyerah meraih cita-cita.”
diakhir ucapan tiga beraudara ini kami, sangat bersyukur kepada allah swt, yang telah memberi hidayahnya kepada kami juga kami berterima kasih kepada orang tua kami yang tiada terhingga banyaknya karena telah mendidik kami, membimbing kami kejalan yang penuh berkah ini.Aamin yra.
Narasumber : Fahmi
Jurnalis : Masyhuri
Social Header