Breaking News

PROF SUTAN NASOMAL : NEGARA BISA KOLEP AKIBAT ORANG SAKIT JIWA STRES DIBERIKAN JABATAN PENTING


Prof Dr Sutan Nasomal SH MH Agar Negara Bisa Maju Maka Seleksi Pejabat Sakit Jiwa atau Stres Pecat Saja dan Presiden Harus Hadir Menengahi!! ;              Jakarta, Pakar Kejiwaan harus disertakan Presiden RI Jendral TNI Haji Bapak Prabowo Subianto menyeleksi ulang pejabat tinggi negara para menteri agar yang mengidap baik gejala kejiwaan maupun sakit jiwa dicabut atau pecat saja jangan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Para pakar ke jiwaan harusnya di libatkan dalam berjalannya sistem ke negaraan atau kerajaan serta dalam penegakkan hukum di Negara atau Kerajaan manapun 

Mengapa harus di libatkan ?

Karena persoalan terjadi di pemerintahan akibat orang sakit jiwa di berikan jabatan penting.

Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH menyampaikan kepada media bahwa : Kasus kasus korupsi di banyak negara di dunia adalah di lakukan oleh pejabat yang memiliki posisi penting dalam jabatannya. Padahal pejabat tersebut berpendidikan tinggi atau tidak di ragukan lagi keahliannya seperti S2 atau DR atau PROFESOR. Bahkan orang orang yang memiliki agama dan sangat religi bisa juga melakukan korupsi karena jiwanya sudah terpapar sakit.

Mengapa para pelaku korupsi di banyak negara di lakukan oleh orang orang yang berpendidikan sangat bagus. Di lakukan dengan sadar dan tidak merasa takut bersalah.

Perjalanan sistem di negara manapun selalu tidak melibatkan para pakar kejiwaan ketika PEMILU dan pembentukan para pembantu dari pemimpin atau Presiden serta para Raja.
Sehingga kejiwaan para pelaksana di pemerintah lepas dari pengawasan.

Maka terjadilah perkumpulan tikus yang bermain main di semua lini atau alur dalam sistem negara atau kerajaan. Tidak sedikit ditemukan para manusia sakit jiwa ini melakukan korupsi berjamaah dan melibatkan para pejabat penting lain.

Sangat licin dan licik para tikus koruptor ini. Tidak mau bermain tunggal. Manusia tidak waras melibatkan manusia waras karena terpaksa atau takut di intimidasi oleh atasannya yang sakit jiwa dan senang korupsi. Bagi yang tidak menurut akan di geser tentunya. Orang sakit jiwa yang memiliki jabatan penting perasaannya peka dan sensitif. Lebih peka dari para pencandu narkotika. Maka mudah merasa terancam pikirannya dan merasa tidak nyaman bila tidak didukung berbuat negative oleh para rekan rekannya.

Bahkan oknum koruptor tidak saja di permainan mengeruk uang receh tetapi banyak yang mengeruk uang dengan jumlah ribuan trilyun. Oknum aparat penegak hukum dari pejabat penting juga banyak yang sakit jiwa sehingga bisa di baca dengan mata kasat.

Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH menyampaikan : Contoh oknum pejabat penegak hukum gajinya hanya 5 juta perbulan tetapi bisa memiliki kekayaan ratusan milyar dalam bentuk tabungan atau memiliki aset sampai di atas 10 trilyun. Bisa kaya dengan cara tidak wajar adalah para pelaku orang sakit jiwa yang diberikan jabatan. Standar gaji para pejabat dan para bawahannya mudah di akses. Kekayaannya yang tidak normal bisa di lihat dengan mudah, jawab Prof Dr KH Sutan Nasomal SH MH Pakar Hukum Internasional, Ekonom menjawab materi pertanyaan para pemimpin Redaksi Media Cetak dan Onlen di kantornya Markas Partai Oposisi Merdeka Jakarta 2/11/2025

Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH menganalisa orang sakit jiwa beneran sehingga halunisasi dalam pikirannya 24 jam menghinggapi rasanya. Tidak sadar kalau sudah berbaju kumuh. Sering kencing dan BAB dipakaiannya yang berbulan bulan tidak di ganti atau hidup dijalanan dan tidak ingat dimana rumahnya. Sudah tidak paham bagaimana cara hidup yang benar. Akibat kejiwaan kemanusiaannya yang sehat sudah rusak akibat hilangnya kesadaran serta rasa malunya hilang. Maka itu sakit jiwa umum yang masih standar. 

Sakit jiwa khusus adalah orang orang cerdas dan memiliki ilmu yang tinggi serta kesadaran yang baik tetapi merasa nyaman berbuat salah dan sangat menikmati permainannya sebagai tikus koruptor. Tidak merasa bersalah uang negara yang berasal dari rakyat di kuras habis untuk memperkaya dirinya dengan cara cara korupsi kolusi nepotisme.
Negara sehat dan kaya juga bisa kolep atau bangkrut bila banyak pejabatnya yang sakit jiwa memegang posisi jabatan penting. 

Presiden atau para raja harus membangun dewan pengawas dan kode etik yang melibatkan para ahli kejiwaan agar selalu presiden menerima laporan penting bila ada pejabat yang memiliki sakit jiwa yang berat tetapi tidak terlihat. Karena gaya hidupnya menutupi penyakitnya. Pisikopat atau penyakit jiwa kusus ini sering di idap oleh para pejabat koruptor yang memiliki jabatan penting.

Semoga belum terlambat untuk di benahi dan di libatkan para ahli jiwa untuk menjaga Negara Indonesia

Narasumber : Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH
© Copyright 2022 - REPUBLIKPERS.ID