Prof Dr Sutan Nasomal Yakin Presiden Arahkan Para Menteri Himbau Rakyat Thn 2026 Tidak Ada Kembang Api Dibalik Musibah Terjadi Di NKRI karena Musibah yang terjadi Di Indonesia TH 2025 terparah tersedih di sepanjang tahun. Ini sebenarnya bagian dari kelalaian pemerintah yang kurang perhatian terhadap penhawasan lingkungan hutan yang gundul dibabat oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dibalik memperkaya dirinya para oknum oknum baik didaerah provinsi kota kabupaten di 38 provinsi se Indonesia. Kiranya mulai tahun 2026 pemerintah agar mengadakan program penghijauan yang merata disetiap daerah dengan mengadakan membuat hutan kota dan pemeliharaan hutan lindung buatan dengan anggaran daerah dibantu anggaran pusat APBD Tingkat I dan II juga APBN pusat ", ujar prof Dr Sutan Nasomal Pakar Hukum Internasional, Ekonom Nasional memberikan stegmennya atas pertanyaan para pemimpin Redaksi Media Cetak Onlen dalam luar negeri di kantornya Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka di Jakarta 16/12/2025 via ponsel selukernya
Masih penuh kesusahan Masyarakat sumatera dengan sisa sisa bencana banjir dan longsor. Jumlah yang meninggal semakin terungkap lebih dari 1000 Masyarakat. Sangat banyak jejak kehancuran insprastruktur di Sumatra utara bersama Aceh dan Sumbar.
Maka dapat kita dengar setiap hari masih ada Masyarakat yang kelaparan dan sangat menderita. Begitu besar kerugian Masyarakat di sumatera karena kehilangan segala galanya atau hanya baju di badan yang tersisa dari dampak bencana alam.
Beberapa Masyarakat telah memasang bendera putih yang memiliki pesan meminta bantuan dunia International agar kesulitan dan penderitaan ini secepatnya di bantu. Nilai kerugian akibat Bencana Alam di Sumatera bisa sangat besar dan semakin terdata dengan perbaikan di seluruh wilayah yang terdampak. Mungkin saja 500 trilyun lebih anggaran yang perlu di persiapkan untuk memperbaiki dan pemulihan wilayah yang terdampak bencana alam di sumatera utara sumbar dan aceh.
Prof Dr KH Sutan Nasomal SH,MH meminta kepada Presiden RI Jendral Haji Prabowo Subiyanto bahwa atas dasar persaudaraan dan saling berimpati besar, dengan bencana alam di sumatera bahwa Indonesia Berduka. Maka semua bentuk Festival pesta tahun baru menhambut tahun 2026 di minta ke seluruh Indonesia tidak di laksanakan. Semua kepala daerah baik Gubernur Bupati serta walikota tidak membuang anggaran biaya serupiahpun untuk festival pesta tahun baru. Karena uang milyaran tersebut lebih baik di manfaatkan untuk perbaikan wilayah terdampak bencana. Apalagi ekonomi sedang tidak sehat dan banyak Masyarakat kesulitan untuk makan sehari hari saja.
Dari perjalanan awal tahun 2025 sampai saat ini akhir 2025 bahwa telah banyak bencana alam terjadi dan berdampak besar di Masyarakat. Dari aktifnya gunung dan meletus sampai banjir besar. Rekam jejak digital memberikan penjelasan bahwa setiap bencana alam terjadi pasti berdampak besar dan setelah itu di perlukan penataan ulang perbaikan pemulihan dan pembangunan kembali. Perlu anggaran sangat besar. Negara bertanggung jawab besar ke Masyarakat untuk memperbaiki semua wilayah yang mengalami bencana alam.
Prof Dr KH Sutan Nasomal SH,MH mengetuk semua hati para pemegang amanah dan kekuasaan dari Masyarakat Indonesia dari sabang sampai maroke. Untuk berdoa bersama untuk keselamatan seluruh Masyarakat Indonesia.
Memberikan dukungan besar kepada Presiden RI bersama jajaran pemerintahannya untuk memperbaiki Negara Indonesia yang sedang mengalami banyak masalah. Di perlukan evaluasi total dan mengambil langkah langkah tepat membangun kembali apa saja yang telah dimasa lalu.
Sejarah mencatat bahwa seorang tokoh hebat seperti SEMAR (riwayat pewayangan) dari awal 2025 seterusnya memimpin memperbaiki Indonesia. Harapan besar Masyarakat Indonesia bahwa SEMAR akan bijaksana dan mampu merapikan Indonesia.
Narasumber : Prof Dr KH Sutan Nasomal SH,MH


Social Header